Dunia Cecilia (Jostein Gaarder) Intro.


INTRO ( Cecilia's World)
Dialog Malaikat Surga


Aku sedikit bercerita tentang diriku. Terkadang orang lain bisa menilai aku biasa saja, mereka tak akan pernah paham betapa aku menilai detail setiap yang mereka kerjakan, makanan apa yang sering mereka makan, bentuk eyeliner yang mereka lukis dalam sudut kelopak mata yang indah, kata umpatan yang sering mereka lontarkan, perhiasan dan aksesoris yang mereka kenakan, berapa kali mereka melihat telepon seluler yang mereka bawa, gaya kuncir rambut, warna lipstik, cara mereka berjalan dan tersenyum hingga kerutan di dahi saat mereka marah. 

Walaupun aku sangat memperhatikan mereka, aku bukan orang yang banyak menaruh perhatian pada kata-kata kurang baik orang lain tentang diriku. Aku belajar bagaimana kita bisa membenci orang lain. Tunggu.... Bagaimana bisa ? Mereka pun adalah orang baik untuk beberapa orang di hidup mereka. Dan bagaimana bisa, mereka membenciku karena aku menyayangi orang yang juga mereka sayangi ? Bukankah itu hal yang baik? Ternyata, di kehidupan manusia, tidak semua hal boleh kau sayangi, sadar ataupun tidak ketika manusia menyayangi dan merasa memiliki orang lain , mereka membatasi hubungan kasih sayang manusia dengan manusia lain itu sendiri demi diri sendiri. Egois bukan? 

Banyak yang bilang egois itu manusiawi. Benar, tepat sekali, jangan memiliki pikiran tertutup seakan aku mengatakan egois adalah hal yang tak baik. Namun, aku juga tidak mendeskripsikan egois selalu benar. setelah aku pikir pikir akupun juga adalah seorang egois untuk pemikiran ku sendiri. Aku enggan membatasi orang lain, aku bukan mereka, dan keegoisan ku adalah untuk tetap pada keyakinanku. 

Aku banyak diam dalam masalah yang aku rasa sedang diselimuti amarah, namun bukan berarti aku mengakui aku salah. Aku hanya lebih suka mengalah, aku tak tega melihat kesedihan yang ada pada orang lain meskipun itu mengorbankan diriku sendiri. Setidaknya, aku tau aku pernah membiarkan orang lain pulih melalui kesakitan ku dibanding kesakitan ku tak ada artinya. Bukankah ajaib?  bahkan manusia dapat pulih melalui kesakitan orang lain sebagai obatnya. Kita sering membiarkan orang lain terluka bukan ? namun, semua manusia seperti itu. Setidaknya kita tau, kita tidak melakukan hal jahat ke semua orang. Ada sepenggal kalimat yang menarik dari buku yang aku baca :

Kita menangis saat ada sesuatu yang menyedihkan. Kita juga sering mengucurkan air mata saat ada sesuatu yang indah. Ketika ada sesuatu yang lucu, kita tertawa. Mungkin kita sedih saat merasakan keindahan karena kita tau itu tak akan berlangsung selamanya. Kita tertawa ketika ada sesuatu yang lucu karena kita tau itu hanyalah canda. 

hmmmmm, kamu pasti mengibaratkan semua ini dengan cinta kan ?
Karena kata Raisa hidup manusia memang tentang cinta.
Cinta tidak harus tentang seorang wanita dan pria saja, jauh lebih luas dari itu semua. 
Bukankah begitu? 

kalau setuju, selamat kamu adalah seorang manusia, kalau tidak ? Selamat kamu juga manusia. setuju atau tidak adalah hal yang lumrah.  Tetaplah menjadi manusia. Sebarkan cinta, dan biarkan ia tumbuh dalam rasa tulus yang mendalam. Hari ini istirahat ya, kalau sudah ada yang ajak jalan jangan pulang terlalu larut malam karena besok kamu aku ajak jalan jalan ke Dunia Cecilia, ya! Kalau selama ini kamu lebih sering berdialog dengan pasangamu, atau teman dan orang tua mu saja atau mungkin dirimu sendiri juga ?  Besok aku ajak kamu melihat kisah indah dialog dengan malaikat surga.

Happy Weekend
see you..


With Love, 
Tia. 

Komentar

Postingan Populer